Sebuah kebanggaan luar biasa dirasakan oleh Nagari Lareh Nan Panjang pada peringatan Hari Desa Nasional, 15 Januari 2025. Di tengah kemeriahan acara yang dihadiri lebih dari 2.000 peserta di Desa Cibereum, Kabupaten Sumedang, nagari (desa) kecil dari Kabupaten Padang Pariaman ini berdiri sejajar dengan desa-desa terbaik lainnya di Indonesia.
Pada hari itu, Nagari Lareh Nan Panjang menerima penghargaan bergengsi sebagai Desa Sadar Hukum, hasil pembinaan dari Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) RI Kementerian Hukum. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, kepada Muskinta, Wali Nagari Lareh Nan Panjang.
Perjalanan Menuju Prestasi
Bagi Muskinta, penghargaan ini bukan hanya sekadar piagam. Itu adalah hasil dari kerja keras bertahun-tahun untuk menjadikan Nagari Lareh Nan Panjang sebagai komunitas yang menjunjung tinggi hukum dan keadilan.
“Ucapan terima kasih atas binaan dan support dari BPHN RI Kementerian Hukum yang selama ini berupaya membentuk kades dan lurah di Indonesia untuk terus memberikan perlindungan, ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat dengan menciptakan ekonomi kreatif untuk pertumbuhan ekonomi secara continue dilakukan agar ketahanan pangan tercipta dan terwujud apa yang menjadi Asta cipta presiden Prabowo untuk giat dalam memperluas ketahanan pangan di seluruh desa diindonesia. Penghargaan ini diperoleh karena kami dianugerahi International Alternative Dispute Resolution Prize 2024, yang menunjukkan pengakuan atas upaya kami baik di tingkat nasional maupun internasional,” ungkap Muskinta penuh syukur melalui pesan WhatsApp.
Nagari ini dikenal dengan inisiatif-inisiatif hukumnya, seperti penyelesaian sengketa berbasis komunitas dan kampanye sadar hukum yang melibatkan semua lapisan masyarakat. Dari anak-anak hingga orang dewasa, semua diajak untuk memahami pentingnya keadilan dan kedamaian.
Kemeriahan Hari Desa Nasional
Hari Desa Nasional, yang pertama kali dirayakan tahun ini, menjadi momen spesial bagi banyak pihak. Penetapannya sebagai tanggal penting dilakukan melalui Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2024. Di Sumedang, ribuan peserta hadir, termasuk para menteri, gubernur, dan kepala desa dari seluruh Indonesia.
Di antara mereka adalah tokoh-tokoh penting, seperti:
1. Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian
2. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, H. Yandri Susanto
3. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruar Sirait
4. Gubernur Jawa Barat Terpilih, Kang Dedi Mulyadi
5. Turut hadir juga Kristomo selaku Kapus pembudayaan dan bantuan hukum Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementrian hukum.
Acara ini menjadi simbol bahwa pemerintah melihat desa sebagai ujung tombak pembangunan bangsa.
Harapan dan Inspirasi
Bagi Nagari Lareh Nan Panjang, penghargaan ini adalah awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Muskinta berharap pengakuan ini memotivasi desa-desa lain untuk terus berinovasi dan bekerja sama demi kemajuan bersama.
“Ini adalah bukti bahwa desa, tidak peduli seberapa kecil, bisa menjadi pilar penting pembangunan jika semua elemen masyarakat bersatu,” tambahnya.
Dari informasi yang diperoleh, Muskinta lahir dari binaan BPHN RI kementrian hukum sebagai paralegal justice awards dengan perolehan anugrah non Litigation Peacemaker dan ASDJ dari BPHN RI Kementerian Hukum. Dan sekarang, sebagai DPP Kepala bidang pendidikan pada Non Litigation Peacemaker Asosiation. Bertujuan tetap komitmen dalam sebagai juru damai di desa Binaan dari BPHN RI Kementrian Hukum.
Ke depan, Nagari Lareh Nan Panjang berkomitmen untuk terus melanjutkan program-program hukum yang inklusif dan membangun jejaring yang lebih luas. Dengan pengakuan ini, mereka berharap dapat menginspirasi desa-desa lain di Indonesia untuk menjadikan hukum sebagai dasar pembangunan yang berkelanjutan.
Penghargaan yang Didedikasikan untuk Masyarakat
“Penghargaan ini untuk masyarakat kami. Tanpa partisipasi dan kerja keras mereka, tidak mungkin kita bisa berada di sini hari ini,” tutup Muskinta.
Di Hari Desa Nasional ini, Nagari Lareh Nan Panjang menunjukkan bahwa desa bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga sumber inovasi, kebanggaan, dan harapan. Dari desa kecil di Padang Pariaman, mereka telah mengukir prestasi besar yang diakui di panggung nasional dan internasional. (Redaksi)