banner 728x250

MRPTNI dan FRI Bangun Sekolah Relokasi di Tanah Datar, Pastikan Keselamatan Siswa

Tanah Datar – Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) bersama Forum Rektor Indonesia (FRI) telah merampungkan pembangunan gedung baru SDN 11 Lawang Mandahiling, Kecamatan Salimpaung. Relokasi sekolah ini dilakukan karena lokasi sebelumnya dinilai rawan bencana.


Ketua MRPTNI, Prof. Dr. Ir. Eduart ST, MT, menjelaskan bahwa pembangunan sekolah ini merupakan bagian dari bantuan spontanitas MRPTNI setelah bencana banjir bandang melanda Tanah Datar dan Agam tahun lalu.

“Dari hasil donasi MRPTNI, terkumpul dana sebesar Rp600 juta yang digunakan untuk membangun kembali SDN 11 Lawang Mandahiling. Selain itu, FRI juga memberikan tambahan Rp150 juta untuk pengadaan mobiler,” ujarnya.

Bupati Tanah Datar, Eka Putra, menyampaikan apresiasi atas kepedulian MRPTNI dan FRI dalam dunia pendidikan. Menurutnya, relokasi ini sangat penting karena lokasi sekolah lama berada di tepi jurang yang rawan longsor, terutama dengan masih berlangsungnya erupsi Gunung Marapi.

“Kami berterima kasih kepada MRPTNI dan FRI yang telah membantu pembangunan sekolah ini. Ini adalah wujud kepedulian nyata terhadap pendidikan anak-anak di Tanah Datar,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar, Inhenri Abas DT. Tan Baaa, menambahkan bahwa awalnya MRPTNI ingin membantu sekolah yang terdampak langsung oleh bencana. Namun, setelah melalui koordinasi, diputuskan untuk membangun kembali SDN 11 Lawang Mandahiling yang dinilai berisiko tinggi terhadap gempa dan bencana lainnya.

Kepala Sekolah SDN 11 Lawang Mandahiling, Yendri, menyebutkan bahwa sekolah ini pernah hancur total akibat gempa tahun 2009. Setelah melalui proses relokasi bertahap sejak 2014, kini gedung baru telah selesai dan siap digunakan.

“Dengan adanya gedung baru ini, siswa dapat belajar dengan lebih nyaman dan aman. Kami berharap proses pembelajaran berjalan lancar tanpa ada lagi kendala akibat kondisi bangunan,” katanya.

Pembangunan gedung baru ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan tinggi dalam mendukung akses pendidikan yang aman dan layak bagi anak-anak di Tanah Datar. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *