Tanah Datar – Falmizawati (45), warga Nagari Andaleh Baruh Bukik, Kecamatan Sungayang, harus membersihkan sisa-sisa kerusakan di kebunnya bersama keluarga setelah insiden pencurian kulit manis, Minggu (26/1). Pencurian ini menyebabkan kerugian bagi keluarganya, yang selama ini mengandalkan hasil kebun untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Rencana hasil panen ini untuk biaya sekolah anak-anak. Tapi ini sudah yang ketiga kalinya kulit manis kami dicuri. Saya sangat sedih dan hanya bisa berharap pelaku segera tertangkap,” ujar Falmizawati dengan suara bergetar.
Dalam pembersihan tersebut, mereka memotong batang pohon yang rusak akibat pencurian dan mengumpulkan sisa kulit manis yang tidak sempat diambil pelaku. Falmizawati bersama suaminya, Eri (57), juga mulai merencanakan langkah untuk meningkatkan keamanan kebun agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Kasus pencurian ini menjadi pengingat bahwa aset pertanian masyarakat, seperti kebun kulit manis, membutuhkan perlindungan ekstra. Selain kerugian material, pencurian ini juga menyisakan trauma bagi korban yang bergantung pada hasil panen untuk kehidupan sehari-hari. (Redaksi)